Selamat Datang

Kami hadir sebagai media pembantu orang tua dan siswa untuk mendapatkan informasi dari Super Bimbel GSC Poligon secara online.

Sabtu, 16 Juli 2011

Mind Map Club Cara Belajar Ilmuwan Dunia



Menjadi kreatif di zaman modern saat ini sudah menjadi sebuah kewajiban. Suatu negara tentu akan menghadapi banyak masalah jika negara tersebut kurang memberdayakan sumber daya manusianya untuk bisa menjadi kreatif. Menjadi kreatif itu luas maknanya. Kreatif dalam berkarya, kreatif dalam berpikir bahkan berkreatif dalam menyelesaikan masalah.

Dalam belajar sains atau IPA, guru dan siswa seharusnya perlu mengenal latar belakang dari ilmuwan dan bagaimana mereka bisa menciptakan konsep ilmu/ suatu rumus. Dalam realita bahwa umumnya guru dan siswa juga mengenal konsep dan rumus dan proses pembelajaran kerap kali bercorak membahas rumus dan soal-soal saja. Sangat tepat rasanya kalau guru dan siswa juga mengenal proses kreatif para ilmuwan (seperti Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Isaac Newton, Charles Darwin dan lain-lain) dalam menemukan suatu fenomena lewat membaca buku biografi mereka.

1) Einstein, cara berbicaranya pada masa kecil tidak begitu menarik. Kemampuan berbahasa atau
berbicaranya sangat lambat. Melihat kondisi itu orang tuanya sangat prihatin sehingga ia berkonsultasi dengan dokter. Karena kemampuan berbicaranya yang lambat membuatnya pernah gagal di sekolah dan kepala sekolah menyarankan agar ia keluar dari sekolah. Tentu saja ia memberontak kepada sekolah yang mengusirnya dan menganggapnya sebagai anak yang sangat bodoh.

Pada masa kecil, Einstein adalah anak yang baik dan ia punya karakter suka menolong, karakter ini membuatnya makin cerdas. Kemampuan berbahasanya memang lebih rendah dibandingkan kemampuan numerika atau matematika. Ia tidak pernah gagal dalam mata pelajaran matematika. Sebelum ia berumur lima belas tahun ia telah menguasai kalkulus diferensial dan integral yang dipelajarinya secara mandiri/ otodidak. Saat di sekolah dasar, dia berada di atas kemampuan rata-rata kelas, namun ia memiliki kegemaran untuk memecahkan masalah rumit dalam aritmatika terapan. Orang tuanya ikut mendukung minat Einstein dalam matematika. Ia membelikan buku-buku teks sehingga ia bisa menguasai pelajaran angka-angka selama liburan musim panas.

2) Thomas Alfa Edison, ia belajar bagaimana cara menemukan lampu. Sebelum lampu pertamanya menyala ia melakukan 5.000 eksperimen yang selalu berakhir dengan kegagalan. Namun cara berpikir yang dimiliki oleh Thomas Alfa Edison sangatlah positif dan tahan banting, ini membawanya kepada kreativitas tingkat tinggi.

3) Isaac Newton, lahir di Woolsthorpe- Lincolnshire,Inggris. Ia adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiwan, dan teolog yang berasal dari Inggris. Ayahnya yang juga bernama Isaac Newton meninggal tiga bulan sebelum kelahiran Newton. Newton dilahirkan secara prematur; Ketika Newton berumur tiga tahun, ibunya menikah kembali dan meninggalkan Newton di bawah asuhan neneknya.

Newton memulai sekolah saat tinggal bersama neneknya di desa dan kemudian dikirimkan ke sekolah bahasa di daerah Grantham dimana dia akhirnya menjadi anak terpandai di sekolahnya. Saat bersekolah di Grantham dia tinggal di-kost milik apoteker lokal (William Clarke). Sebelum meneruskan kuliah di Universitas Cambridge (usia 19), Newton sempat menjalin kasih dengan adik angkat William Clarke, Anne Storer. Namun Newton memfokuskan dirinya pada pelajaran dan kisah cintanya menjadi semakin tidak menentu/ putus begitu saja.

Keluarganya mengeluarkan Newton dari sekolah dengan alasan agar dia menjadi petani saja, bagaimanapun Newton tidak menyukai pekerjaan barunya. Kepala sekolah King's School kemudian meyakinkan ibunya untuk mengirim Newton kembali ke sekolah sehingga ia dapat menamatkan pendidikannya. Newton dapat menamatkan sekolah pada usia 18 tahun dengan nilai yang memuaskan.

Newton diterima di Trinity College Universitas Cambridge (sebagai mahasiswa yang belajar sambil bekerja untuk mengatasi masalah keuangannya). Pada saat itu, kurikulum universitas didasarkan pada ajaran Aristoteles, namun Newton lebih memilih untuk membaca gagasan-gagasan filsuf modern yang lebih maju seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Ia kemudian menemukan teorema binomial umum dan mulai mengembangkan teori matematika yang pada akhirnya berkembang menjadi kalkulus.

4) Charles Darwin lahir tanggal 12 Februari 1809 di Shropshire, Inggris. Ia anak ke lima Robert Waring Darwin. Ia belajar sesuai dengan kurikulum berbahasa Yunani Klasik. Ia tidak memperlihatkan prestasi yang banyak secara akademik. Kemudian ia mengambil jurusan kedokteran tetapi tidak banyak memperoleh kemajuan. Untuk itu ia melakukan usaha lain agar bisa maju. Ayahnya menyarankan Darwin untuk menjadi pendeta dan belajar di Christ's College untuk belajar teologi. Tetapi ia juga tidak memperoleh kemajuan, ia malah senang berburu dan permainan menembak.Ternyata Darwin mempunyai minat dalam mengkoleksi tanaman, serangga, dan benda-benda geologi. Ia tertarik dengan bakat berburu sepupunya William Darwin.

Darwin mengembangkan minatnya dalam serangga dan spesies langka. Naluri ilmiah Darwin didorong oleh Alan Sedgewick, seorang ahli bumi, dan juga didorong oleh John Stevens Henslow, seorang professor botany. Darwin kemudian menjadi naturalist (pencinta alam) dan ikut melakukan ekspedisi dengan HMS Beagle. Tim ekspedisi HMS Beagle berlayar dan mengunjungi banyak negeri di lautan Pasifik Selatan sebelum kembali ke Inggris melalui Tanjung Harapan Baik di Afrika Selatan, dalam rangka mengelilingi dunia.

Darwin juga sangat dipengaruhi oleh pemikiran Thomas Malthus, dengan bukunya “Essay on the Principle of PopulationI”. Buku tersebut mengatakan bahwa populasi seharusnya bertambah sesuai dengan batas persediaan makanan, kalau tidak maka akan terjadi persaingan untuk memperebutkan makanan. Setelah membaca buku ini, Darwin memfokuskan teorinya bahwa “the diversity of species centered on the gaining of food - food being necessary both to survive and to breed”- semua jenis spesies terfokus dalam memenuhi kebutuhan makanan dan makanan berguna untuk kelangsungan hidup dan untuk berkembang biak.

Dari paparan di atas terlihat bahwa sukses seorang ilmuwan berskala dunia tidak jatuh dari langit, atau diperoleh saat kelahirannya. Kesuksesan sebagai ilmuwan diperoleh melalui proses kreatif (belajar kreatif) selama hidupnya.

Tidak semua orang memiliki kemampuan berganda yang hebat, Einstein misalnya pada masa kecil tidak beruntung dengan kemampuan bahasanya, namun ia mengembangkan kemampuan yang lain. Einstein bisa melejit pada bidang matematika. Bagi kita, mungkin bisa melejit pada bidang olah raga, musik, organisasi atau pada bidang lain.

Kesuksesan seorang anak juga akan terbentuk dengan dukungan orang tua seperti yang dialami Einstein, atau dukungan tokoh lain seperti yang dialami oleh Darwin. Tidak mungkin seseorang bisa sukses untuk skala nasional, apalagi untuk skala internasional kalau mereka tidak betah membaca. Newton membaca gagasan-gagasan filsuf seperti Descartes dan astronom seperti Copernicus, Galileo, dan Kepler. Darwin dipengaruhi oleh pemikiran (buku) Thomas Malthus, nah bagaimana dengan anda ? Orang bisa sukses karena memiliki karakter tidak mudah putus asa, Thomas Alfa Edison, misalnya, sangat tahan banting dan tidak suka mengeluh. Sebelum menemui sebuah lampu pijar yang bisa menyala, ia harus melakukan 5.000 kali eksperimen di bengkel milik ayahnya.

Bagaimana proses belajar kreatif para ilmuwan berskala internasional ?
Cukup simple yaitu miliki suatu bakat atau minat dalam bidang ilmu (misal dalam seni, fisika, kimia, sejarah, ekonomi, geografi, dll), kemudian kembangkan minat tersebut dengan belajar keras dan lakukan otodidak. Mintalah dukungan dari orang terdekat, termasuk guru. Miliki karakter yang tahan banting (tidak suka putus asa dan mengeluh), miliki minat dan kesenangan membaca yang mendalam untuk menambah wawasan. Untuk sukses maka diperlukan puluhan, ratusan atau ribuan kali latihan.

Salam cerdas!



sumber : http://mindmapclubindonesia.blogspot.com

Belajar Mind Maping


Mind Map
Istilah mind mapping pertama kali saya tau waktu saya masih kuliah di Jogja. Adalah seorang dosen saya yang ngenalin istilah ini, ibu Nur Wijayaning namanya. Lepas kuliah, istilah dan cara belajar menggunakan mind map ilang ga tau kemana. (ada yang nemuin?hee… :mrgreen: )
Mind map mampir ke pikiran saya lagi beberapa bulan terakhir ini. Eko (sepupu saya yang kebetulan lagi kuliah s2) yang ga sengaja ngenalin lagi. Waktu maen ke rumahnya, ga sengaja saya liat ada selembar kertas dengan gambar dan warna-warna di sana sini. Haghhh….ini pernah saya liat waktu kuliah dulu, tapi lupa namanya apa. Dan Eko ngingetin lagi ma mind mapping.
Karena sekarang saya lagi ngajar di sekolah, saya mikir bisa ga ya saya nerapin mind mapping buat ke siswa di sekolah? Dan sampe sekarang saya nulis ini, masih belum saya coba. Karena emang saya masih kurang referensi banyak tentang mind mapping.
Apa seh mind map? Mind map adalah cara mudah menggali informasi dari dalam dan dari luar otakmu, cara terbaik untuk mendapatkan ide baru, cara baru untuk belajar, cara baru untuk membuat catetan yang ga ngebosenin.
Kenapa harus mind map? Otak manusia itu terdiri dari otak kiri dan kanan. Otak yang biasanya digunakan dalam belajar biasanya pake otak kiri. Ini akan menjadi ga seimbang, dan hasilnya belajar juga jadi ga efektif. Segala sesuatu harus seimbang bukan? So…Tony Buzan si pencetus Mind Map ini menggunakan cara mind mapping dalam belajar. Mind map akan pake otak kanan kita, karena dibuat oleh gambar, garis, warna, dan kata-kata. Dengan cara ini kata Tony, belajar akan tidak cepat bosan, materi belajar akan cepat diingat, ide-ide akan muncul, waktu akan lebih efektif, dan hasil belajar bisa memuaskan.
Buku Pintar Mind Map Untuk Anak
Buku Pintar Mind Map Untuk Anak
Kira-kira begitulah tentang mind map dari hasil pencarian di mbah google dan dari buku yang kemaren baru saya beli. Yep, kemaren saya baru beli buku tentang mind map. Judulnya : Buku Pinta Mind Map Untuk Anak. Kenapa saya belinya yang “untuk anak” dibanding yang lainnya?
  1. Yang untuk remaja ternyata ga ada! :grin:
  2. Buku untuk anak-anak banyak warnanya dan ga ngebosenin. Banyak gambarnya pula.
  3. Kayanya lebih enak dibaca dibanding buku tentang mind map selain buku ini.
  4. Saya beli bukunya buru-buru! :mrgreen:
Awalnya emang rencana buat beli buku ini ga direncanain banget. Akhirnya detik-detik terakhir (halah…) dari maen di Bandung, sebelum pulang, beli buku ini dulu di Toga Mas jalan Supratman Bandung. Dan keluarlah kocek 43 ribu dari dompet kucel saya. (dalem hati : bulan ini beli buku juga! :smile: )
Bukunya udah saya baca. Cukup lah buat pencerahan tentang mind mapping, gimana cara ngebuat semenarik mungkin. Untuk orang yang baru pertama mau nyoba bikin mind map kaya saya, buku ini udah cukup buat awal. Dan mudah-mudahan bisa saya coba di sekolah. Tapi bisa ga ya? Ah…ga ada yang ga bisa kalo belum dicoba! Betul tho? Saatnya mencoba.. Ya..mungkin perkenalan dulu kali ya dalam 1-2 bulanan ini. Mudah-mudahan tahun ajaran baru bisa langsung dicoba penuh. Semoga….
Buku yang lagi menunggu disentuh dan dibaca (masih rapi di rak buku) : New Moon. Sumber gambar : Dari pencarian gambar “Mind Map” di google.

Sumber : http://irfanmuhamad.wordpress.com/